Berburu Tiket Murah

Bagaimana sih cara dapat tiket murah?
Itu pertanyaan yang sering aku dapatkan.
Tiket murah itu relatif, asal harga di bawah harga pasar ya berarti murah.
Cara-cara mendapatkan mudah sekali. Begini caranya :
1. Daftar ke website maskapai untuk mendapatkan newsletter kapan promo.
2. Ikut grup travelling, biasanya disitu banyak info tentang promo tiket.
3. Tidak banyak pertimbangan. Kalau banyak mikir tiketnya sudah ludes.
4. Punya uang, kalau gak punya uang buat beli tiket pakai apa.
5. Sering bikin dummy.
6. Siapkan terlebih dahulu tanggal yang mau kita beli.
7. Kumpulkan poin maskapai, dapat poin dari mana? Banyak baca itu website maskapai, atau iklan. Biasanya dengan tukar poin harga lebih murah.

Untuk tiket domestik sekarang susah dapat tiket murah yang benar-benar murah, karena adanya peraturan. Kalau untuk ke luar negeri masih bisa dapat tiket murah yang benar-benar murah karena kita cuma bayar airport tax saja.
Harus diketahui harga tiket pesawat terdiri banyak komponen. Jadi kalau ada promo tiket 0 berarti seat aja yang 0 komponen lainnya bayar.
Tiket pesawat domestik termurah pernah dapat harga 5 rb rupiah.
Tiket pesawat luar negeri termurah dapat harga 90 rb rupiah (belum termasuk airport tax di bandara).
Untuk mendapatkan tiket murah domestik terkadang harus pergi ke luar negeri dahulu. Contohnya seperti ini, untuk ke aceh saya pernah dapat tiket pp jakarta – aceh Via KL dengan harga 750 rb rupiah, tambah airport tax 150 rb jadi sekitar 900 rb udah bisa ke aceh.

Nah, sekarang kalau ada promo dan niat mau beli ya beli saja. Jangan banyak pertimbangan.

Solo Travelling dan Bertemu Host di Jepang

Solo travelling itu seru, seperti orang hilang dan itu saya lakukan di beberapa kota ketika di Jepang. Terkadang ketika ngobrol dengan sesama turis dari Indonesia pertanyaan mereka hampir sama, kok berani, gak takut. Dan saya cuma tersenyum saja.
Kalau kita takut, kapan bisa jalan-jalan menurutku. Yang penting itu punya kemauan alias nekat. Bahasa bukan suatu kendala. Dan itu terbukti, kemampuan bahasa inggris saya pas pasan, bahasa jepang saya malah cuma ngerti arigato saja. Tapi ketika saya tanya arah atau tempat, dapat jawabannya. Kecuali pas di kyoto mencari hostel tempat saya menginap.

Kesusahan dalam bersolo travelling adalah minta tolong orang untuk ambil foto kita, karena sekarang musim tongsis dan saya tidak suka tongsis. Cuma tia kali saya minta tolong orang buat foto saya, pertama di Gion,Shirakawago, sama di kanazawa.

image

Ini hasil jepretan sekarang cewek yang solo travelling juga. Lokasi: Gion, Kyoto.

image

Lokasi, Shirakawa – Jepang

Hasil jepretan turis asal Taiwan, kita sama2 lewat rute mobil ketika mau ke view point di Shirakawago.

Selain bersolo travelling kali ini saya mencoba mencari host lewat cs, dan mendapatkan host di kota Kanazawa. Sayang gak sempat foto berdua. Host saya cowok kerja di perusahaan yang berhubungan dengan alat kesehatan (rontgen), cakep pula.

Kemudian saya dapat host juga waktu di Nagoya. Temannya teman saya, jadi sebelum ke Jepang saya sudah kenalan dulu lewat FB. Namanya mbak Isti yang ngehost saya di Nagoya selama 3 hari. Ketika saya sampai di masakin, dan masakannya saya buat bekal ketika jalan-jalan ke esok harinya. Pas hari terakir saya diajak jalan ke Kyoto, terus ketika dompet saya jatuh dan hilang dipinjamin uang buat ke stasiun.

image

Lokasi – Kyoto

Yang tengah mbak Isti, yang cowok temannya mbak Isti. Ini waktu kita jalan di Kyoto. Saya ditraktir sama mereka berdua. Terima kasih banyak yaa, semoga saya bisa membalas kebaikan kalian.
Mereka berdua adalah para pekerja keras, salut dengan kalian.

Jadi jangan takut untuk bersolo travelling dan kemampuan bahasa yang pas-pasan. Asal nekat dan berani bertanya pas tercapai tujuan kita.